Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Bebas

Apa sih kebebasan menurutmu? Menurut aku adalah ketika kita melakukan suatu hal tak ada yang melarang, tapi masih tau aturan, kebebasan maksudku adalah tentang kesendirian. Melakukan hal-hal yg disukai, pergi kesana kemari, tanpa mesti harus bertanya diperbolehkan atau tidak oleh pasangan. Iya aku suka kebebasan tak ada yg menekan ketika menikmati masa kesendirian. Hanya direpotkan oleh izin orangtua saja, apalagi soal memulai perjalanan. Aku sedang menikmati masa itu, tidak dekat dengan siapapun. Ada pun sudah ku katakan, aku ingin menikmati kesendirianku, tidak mau dituntut atau pun ditekan harus seperti ini seperti itu. Ataupun aku yg menuntut balik dia yang harus menuruti apa yang aku mau, ah sepertinya melelahkan jikalau harus kembali seperti itu. Dengan segala aktivitas yang padat, ada saja yang mengganggu untuk dikabari. Mungkin itu pikiranku saat ini. Sudah lelah dengan masalah-masalah sepele yang bisa menimbulkan pertengkaran, tapi kadang dirindukan juga hehe. Tapi? Jik

Selepas saling hilang

Setelah kita saling lepas, aku baik-baik saja tak tersesat. Tapi ketika aku mencoba untuk membuka lembaran baru seolah-olah dunia menujukkan bahwa untuk melupakan seseorang adalah dengan membuka hati kembali tapi ternyata salah. Aku terjebak, tak terikat tapi menakutkan, hari-hari yg dilewati masih saja mengingatmu merindukanmu. Sampai pada dititik itu aku kembali melepaskan, ku sedikit menceritakan padamu walau aku tau hanya sia-sia belaka. Sampai pada akhirnya kau tau apa yg ku tulis akhirnya kau baca, kau menghubungiku seolah-olah masih peduli dengan kehidupanku. Kesalahpahaman kita dimulai ketika menutup cerita tapi tak selesai dengan permasalahannya. Ah, aku tak bisa melupakan kejadian itu hanya saja aku sudah ikhlas sepenuhnya kali ini. Aku mencoba menceritakan, bagaimana selepas kau dan aku saling lepas itu tidak mudah bagiku. Sampai pada akhirnya aku mencoba membacanya sebuah kata-kata yg pernah ku tulis untukmu sepulang dari kota itu, aku tak sanggup. Air mataku menga